Sistem Pengapian Elektronik: Komponen, Fungsi, Jenis, Cara Kerja

Sistem Pengapian Elektronik – Ketika membahas mengenai mesin pastinya tak lepas dari pengapian dimana nantinya menghasilkan tenaga yang membuat kendaraan berjalan.Dengan kemajuan jaman kini sistem pengapian kebanyakan menggunakan komponen elektronik dimana lebih dapat diandalkan dan terjaga keamanannya.

Semisal ketika mengalami radiator mobil rusak juga akan mempengaruhi pengapian karena suku menjadi meningkat drasit dan menyebabkan mesin overheat. Untuk sistem pengapian elektronik sepeda motor memang bentuknya berbeda dengan mobil, namun untuk cara kerjannya kurang lebih memiliki persamaan.

Dengan kemajuan jaman sistem pengapian elektronik mobil ataupun motor semakin canggih sehingga mampu membuat performa kendaraan lebih baik. Kemudian pemasangan sistem pengapian memang sudah sesuai dengan standar produksi pabrik sehingga terjamin kualitasnya.

Untuk komponen sistem pengapian elektronik juga ada beberapa dimana memiliki kegunaan tersendiri namun tergabung kedalam satu kesatuan. Apabila kalian belum paham sistem pengapian elektronik, fungsi, jenis, cara kerja serta komponennya maka simak rangkuman dibawah ini.

Apa itu Sistem Pengapian Elektronik?

Sistem pengapian elektronik adalah rangkaian secara sistematis untuk membuat percikan api pada busi/ignition coil dan diputus memakai transistor. Kemudian percikan akan dihasilkan karena adanya tegangan listrik dari koil. Memang tidak ada contack point namun memakai saklar otomatis dimana mampu menghubungkan serta memutuskan arus.

Pada dasarnya sistem pengapian memiliki pernanan penting agar kendaraan bisa bergerak dan melaju dijalanan. Kemudian untuk seluruh aliran arusnya akan disalurkan lewat kabel ke beberapa jenis komponen.

Apa Fungsi Sistem Pengapian Elektronik?

Fungsi pertama adalah untuk mencapai performa kendaraan maksimal baik meliputi akselerasi maupun laju kendaraannya. Kemudian kegunaan berikutnya adalah membuat percikan api dimana mampu membakar bensin serta udara dibagian kompresi. Secara langsung lewat percikan api mesin akan mengeluarkan tenaga putar dimana membuat kendaraan akan berjalan.

Selanjutnya kegunaan sistem pengapian elektronik adalah untuk mengatur dan membagi percikan ketiap silinder dalam mesin. Dengan sistem maka tiap silinder dipastikan mendapatkan percikan dalam waktu yang tepat. Hal ini terjadi sebelum komponen piston sampai titik mati atas ketika kompresi.

Kemudian fungsi lainnya untuk mengatur kapan waktu pengapian dilakukan. Nantinya ruang bahan bakar akan diatur sesuai titik yang ditentukan sebelum sampai pistok puncak. Jadi secara otomatis tenaga akan didapatkan sehingga mobil akan mulai berjalan.

Jenis Sistem Pengapian Elektronik

Pada dasarnya terdapat beberapa jenis sistem pengapian elektronik, singkatnya TCI, DLI dan juga CDI. Masing masing akan memiliki sistem yang berbeda sehingga wajib kalian perhatikan. Nantinya tiap sistem akan mengatur secara langsung pembakaran didalam mesin.

Karena termasuk kedalam proses elektrik makan sistemnya cukup berbeda dengan konvensional. Setiap sistem juga akan memiliki fungsi berbeda sehingga dapat kalian cek satu persatu. Kemudian dari sisi rangkaian elektroniknya juga ada perbedaan, lebih jelasnya simak sebagai berikut.

Sistem TCI/Transistor Coil Ignition

Sistem TCI

Merupakan sistem yang memakai Insulated Gate Bipolar Transistor/IGBT dimana menggantikan platina. Sistem ini bekerja dengan cara elektronik untuk memutuskan dan menyambungkan arus listrik. Jadi dengan memakai transistor dimana dijadikan saklar untuk memutus arus kemudian menghasilkan induksi elektromagnetik.

Terdapat sistem semi dan juga full transistor. Untuk semi transistor memakai platina untuk memutus arus pada kaki kaki transistornya. Sedangkan untuk sistem full memakai igniter dimana akan mengirimkan sinyal dengan tujuan memutus arus dikaki transistor.

Sistem DLI/Distributor Less Ignition

Sistem DLI

Selanjutnya adalah DLI dimana memakai micro controller dan perkembangan dari sistem TCI. Seluruh sistem dikontrol komputer leway Electronic Control Unit/ECU. Sistemnya akan membagi listrik dengan tegangan tinggi ke busi menyesuaikan FO/Firing Order.

Karena tidak ada distributor maka komponen yang dipakai lebih sedikit. Namun untuk reliabilitasnya justru meningkat sehingga bekerja secara lebih efisien. Jadi sampai saat ini DLI masih dipergunakan diberbagai kendaraan.

Sistem CDI/Capacitor Discharge Ignition

Sistem CDI

Terakhir adalah CDI dimana memakai Silicon Controlled Rectifier/SCR yang mampu menyimpan arus tegangan tinggi. Selanjutnya disalurkan dengan induksi kebagian koil. Masih memakai platina dimana memiliki arus AC dan juga DC.

Komponen Pengapian Elektronik

Kami juga sudah pernah bahas daftar kapasitas oli mesin mobil Suzuki dimana berpengaruh ketika akan melakukan pergantian. Kemudian selanjutnya adalah komponen pengapian dimana akan terdiri dari beberapa bagian.

Pada dasarnya tiap bagian akan memiliki kegunaan masing masing dimana mengalirkan serta memutuskan aliran listrik. Jadi secara langsung bekerja sistematis sesuai dengan setelan awal pabrikan kendaraannya.

  1. Baterai ataupun aki dimana mampu berfungsi menyediakan arus listrik. Tugasnya menampung arus ketika proses pengisian.
  2. Selanjutnya kontak dimana dipakai menonaktifkan ataupun mengaktifkan fungsi pengapian. Saat kontak on maka arus lanjut masuk kedalam koil, sedangkan jika off maka arusnya tertahan.
  3. Ignition coil dimana mampu menaikkan tegangan dari baterai dalam waktu cepat. Menggunakan 2 kumparan dimana mampu memproses induksi.
  4. Transistor unit dipakai untuk memutuskan arus dimana memiliki 3 basis kaki.
  5. Pulse igniter disebut juga rotor dimana berfungsi mempengaruhi arus ke kaki transistor.
  6. Kabel busi dimana berfungsi menyalurkan tegangan listrik.
  7. Distributor atau penyalur dan pembagi tegangan.
  8. Busi dimana berguna merubah arus listrik jadi percikan api.

Cara Kerja Pengapian Elektronik

Kemudian untuk cara kerja pengapian elektronik memang akan berbeda beda berdasarkan pada jenisnya. Untuk cara kerja TCI seluruh aliran listrik akan diputuskan dan dihubungkan memakai transistor. Sedangkan sistem DLI ketika kontak dinyalakan maka arusnya masuk serta keluar dari bagian coil menuju ke transistor. Jadi platina akan menutup ataupun terbuka sesuai dengan aliran listriknya.

Kemudian untuk sistem CDI akan menggunakan kapasitor untuk memutus arus primer listriknya. Jadi perbedaannya dapat dilihat secara langsung karena pemakainnya kebanyakan masih pada kendaraan dengan sistem pengapian lama.

Akhir Kata

Apabila sudah paham mengenai sistem pengapian elektronik maka kalian bisa memeriksa ketika ada hal yang janggal ataupun tidak sesuai. Sekian pembahasan mengenai sistem pengapian elektronik dari otoplus.id, semoga bisa jadi referensi dan bermanfaat.

Photo of author

Kevin

Previous

41 Daftar Kapasitas Oli Mesin Mobil Suzuki Terlengkap 2024

Next

50 Beat Street Modif Simple Keren: Warna, Suspensi & Ban

Hubungi Kami

Tentang Otoplus.id

Otoplus.id adalah website otomotif Indonesia yang membagikan berita otomotif terbaru dan yang sedang trending selengkapnya....

Sosial Media Otoplus

© Otoplus.id

Kontak Disclaimer Privacy Pedoman Term